Rabu, 16 November 2011

Pelatihan Keselamatan Bekerja Pada Ketinggian

SKYGERS Indonesia

Dibawah nama PT. Vertikalitas SKYGERS Indonesia, SKYGERS Indonesia menjadi lembaga yang kompeten sebagai Lembaga Penyedia Jasa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (PJK3) untuk menyelenggarakan pendidikan & pelatihan keselamatan kerja di ketinggian melalui surat keputusan NO. SKP
129/DJPPK/PJK3/VIII/2011 dari PNK3 Kemenakertrans R.I.


Lebih dari 20 tahun SKYGERS Indonesia melakukan aktifitas dan pelatihan ketinggian dan medan terjal lainnya. Sikap dan persyaratan kompetensi bagi para pelaku aktivitas keterjalan petualangan, olahraga & kompetisi lebih kental mewarnai dalam penerapan di dunia industri yang dikenal sebagai sistem Bekerja di Ketinggian dengan metoda pencegahan jatuh dan akses tali (working at height with fall protection and rope access); metoda alternatif yang mempersyaratkan adanya tali pengaman dan tali kerja (safety line and working line) untuk mendapatkan posisi seimbang, sehingga kedua tangan
dalam keadaan bebas dapat bekerja dengan baik walaupun kondisi kaki masih bertumpu / berpijak, tergantung pada bangunan.
 


Pelatihan Keselamatan Bekerja Pada Ketinggian
Program pelatihan ini dirancang secara khusus; menyunting, mengacu pada sistem dan standardisasi internasional yang telah ada, disesuaikan dan diterapkan dalam lembaran ketetapan pemerintah melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I yang berlaku di dunia industri. Digunakan secara umum sebagai sistem keselamatan dan keamanan kerja di ketinggian melalui pencegahan jatuh dan akses tali (fall protection and rope access). Serta terorganisir oleh Asosiasi Rope Akses Indonesia (ARAI) yang mempersyaratkan rasio pengajaran 1 instruktur untuk 4 peserta dan 70% praktek lapangan guna mencapai kelulusan keterampilan sesuai kompetensinya.
Informasi dan Pendaftaran
PT. Vertikalitas SKYGERS Indonesia
Operation Office
Jl. Kesadaran No. 44, RT 001/07 Kel. Cipinang Muara, Jakarta Timur 13420
Indonesia
Telp +62 21 924 01535, +62 21 7100 6234, Fax +62 21 8500949
Email info : jhskygers3@gmail.com, koedamaoeng@gmail.com
M. Phone : Achmad Husein +62 818 176 304, Ari Yanto +62 813 222 61206

Read More......

Rabu, 28 September 2011

Sekolah Panjat Tebing SKYGERS Indonesia Angkatan XXV - 2011

  Waktu : Kamis, 20 Oktober s.d Minggu, 23 Oktober 2011
Tempat : Gn. Pabeasan, Citatah Tebing 125 - Padalarang Kab. Bandung Barat - Jawa Barat.

Biaya : Rp. 2.500.000.-/orang
Sudah termasuk : Penggunaan alat, handsout, akomodasi, makan, sertifikat dan kaos.

Materi : Pengetahuan alat dan penggunaan alat
Materi Inti : Mengajarkan tentang memanjat dengan aman, baik teori (pengetahuan)
dan praktek (keterampilan) termasuk standar akan memanjat-saat memanjat-setelah memanjat.
 

Informasi :
- Wawan Kurnia (Colenovic Wk) +62 856 2428 6605

Read More......

Minggu, 12 Juni 2011

Bersama Bebek Besi – Nginggris di Kampung Inggris Pare Kediri #2

kelas pronounciation

Senin 12 April 2010. Pukul 06.00 Setelah menjalankan kewajiban di s’tory3, saya segera mempersiapkan diri untuk jalani hari pertama kursus di Smart ILC. Pukul 06.30 saya bersama beberapa teman melangkahkan kaki menuju kursusan, butuh waktu 10 menit untuk sampai di kursusan. Setibanya di kursusan suasana masih sepi, saya sempatkan ke warung sebelah kursusan untuk sarapan. Pukul 07.00 saya dan beberapa teman berkumpul di kelas luar ruang di samping kantor kurususan untuk memulai pelajaran, beberapa menit berlalu kami ikuti pelajaran. Keisengan dari tutor kelas tersebut dimulai, kami yang baru bergabung diminta memperkenalkan diri, salah seorang temen saya maju dan bercerita banyak tentang dirinya. Tiba-tiba temen saya di tanya oleh tutor “kamu masuk kelas apa?” “kelas pronounciation” jawabnya. “ini kelas speaking” balas si tutor. Langsung saja gelak tawa terdengar dari kelas tersebut. Kami yang ternyata salah masuk kelas merasa malu dan akhirnya pamitan meninggalkan kelas. Kemudian tutor kelas tersebut kasih tahu di mana kelas pronuonciation berada. Segera kami menuju kelas dan bergabung dengan teman-temas yang sudah masuk duluan. Fiuh..pagi yang membuat kami malu.

Dalam ruangan kami semua mendengarkan perkenalan tutor pronounciation. Mr. Sukri nama beliau, asal Jember. Selanjutnya satu persatu kami diminta kedepan memperkenalkan diri, dari nama s.d kisah pengalaman. Senang sekali mendengar perkenalan dari 13 orang teman, terasa kami saling didekatkan satu sama lainnya. Setelah selesai perkenalan kami langsung diminta membuat kesepakatan dalam kelas belajar, baik jadwal maupun sanksi yang akan diterima kalau salah satu dari kami melanggar aturan. Selama satu setengah jam kami habiskan untuk perkenalan dan membuat kesepakatan kelas. Setelah kelas usai saya kembali ke s’tory untuk istirahat.


kelas speaking
Pukul 10.30 saya kembali ke kursusan untuk ikuti kelas speaking – kelas utama. Seperti kelas sebelumnya kami diminta perkenalan di depan dan setelahnya membuat kesepakatan kelas. Sebagian besar temen-teman kelas speaking sama dengan kelas pronuonciation, hanya 4 orang yang bukan. Tutor kelas utama bernama Mr. Ami asal Makassar. Selama sejam setengah kami bersama Mr. Ami dengan materi awal ekpresi, lalu kosa kata dan kemudian pemilihan kata (diksi). Pukul 11.30 kelas usai. Ada waktu setengah jam untuk kami istirahat. 

Pukul 12.00 kami masuk kembali kelas speaking, masuk kelas klab belajar. Karena kami sudah memperkenalkan diri di kelas sebelumnya, jadi tinggal toturnya yang belum kami kenal. Tutor klab belajar bernama Ms. Rena asli dari Pare. Kelas di mulai dengan materi tata bahasa dasar lalu diakhir kelas soal-soal kosa kata. Pukul 13.30 kelas usai, kami kembali menajutkan kegiatan masing-masing, ada pulang adan pula yang melanjutkan belajar di kursusan lainnya.

Hari-hari berikutnya kami menerima materi yang semakin banyak, membuat kami harus selalu belajar dan terus mengkaji ulang materi yang sudah diajarkan – mingu kedua di Pare mulut kami sudah terbiasa berbahasa inggris meskipun masih jauh dari sempurna, tapi  cukup untuk berkomunikasi. 

Di akhir periode belajar kami rencanakan untuk tamasya sekitar Pare dengan anggaran sepuluh ribu rupiah perorang sudah termasuk masuk lokasi wisata, makan nasi dan rujak. Kami sepakat bertamasya ke daerah Surowono, ada tiga lokasi yang bisa kami datangi ; Goa, kolam renang dan Candi. Awalnya hanya sekelas saja, tapi temen kelas lain ingin bergabung dan kami iyakan saja biar semakin seru.

bersiap menuju surowono
Minggu 25 April 2010. Pukul 06.00 kami berkumpul di tempat kursus, ada kelas tambahan pronouciation sebagai pengganti pertemuan diawal yang ditiadakan karena bertepatan dengan hari libur kursusan. Sejam kami mendapatkan materi dari tutor. Pukul 07.00 kami bersiap menuju tempat tamasya daerah Surowono. Pukul 07.30 kami bersama-sama menuju Surowono. Sebagian besar teman-teman menggunakan sepeda, saya kebetulan pakai motor untuk bawa hidangan yang rencananya untuk makan bersama. Teman-teman dengan santai mengayuh sepeda, ada yang sendiri ada pula yang boncengan. Sekitar sejam rombongan sepeda sudah tiba di parkiran depan Goa Surowono. Kami masuki kawasan Goa dengan bea masuk lima ratus rupiah perorang. 

siap melahap hidangan
Goa Surowono merupakan Goa dalam tanah yang terbentuk karena adanya aliran sungai dibawah tanah, tinggi dan lebar Goa hanya cukup untuk satu orang saja, airnya dingin, debit airnya sepinggang untuk ukuran remaja. 
Sebelum masuk Goa kami putuskan untuk makan dulu. Beberapa teman merapihkan tempat untuk siapkan hidangan, dengan beralaskan daun pisang menyajikan menu; nasi putih, lauk-pauk, sambal, lalapan dan kerupuk. Tempat makan dibagi dua kelompok putra dan putri. Karena hidangan yang tersaji cukup banyak, kami tawarkan juga kepada temen-temen lain diluar rombongan untuk makan bersama. Setelah makan dan bereskan bekas makan, beberapa teman bersiap untuk bertualang masuk Goa, mengganti pakaian dan siap untuk basah-basahan. 

campur aduk anak kursusan - sesama pengunjung
Untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan kami putuskan meminta jasa seorang penunjuk jalan, dengan uang jasa lima ribu rupiah perkelompok. Beberapa teman siap dengan penerangan di tangan, ada memegang lilin ada yang memegang senter kecil dan apu pula yang merasa cukup ikut penerangan dari temen. Saya tidak ikut masuk Goa karena beberapa alasan. 

Pukul 09.30 teman-teman mulai susuri Goa, kami yang tak ikut menjaga barang-barang. Setengah jam kemudian teman-teman sudah kembali - singkat sekali penyusurannya. Dari cerita mereka, ternyata penyusuran hanya sampai di pintu Goa kedua, sedangkan total pintu Goa ada lima. Melihat teman yang basah kuyub dan menggigil kedinginan segera kami meninggalkan Goa menuju kolam renang. Dengan harapan memberikan kesempatan kepada teman-teman yang sudah susuri Goa untuk menceburkan diri ke air yang terkena matahari. Cukup singkat waktu untuk mencapai kolam renang, lima menit menggunakan sepeda. 

hahaha...semua harus basah
Parkiran di depan kolam renang tampak penuh dengan sepeda. Kami parkirkan sepeda dan motor cukup jauh dari kolam renang. Bersama-sama kami masuki kolam renang dengan bea masuk seribu rupiah perorang. Beberapa teman yang sudah basah langsung saja menceburkan diri ke kolam. Beberapa teman tidak kuat kedinginan langsung ganti pakaian kering, saya dari awal tidak ikut basah-basahan dengan beberapa teman mencari tempat untuk duduk santai dan siapkan rujak. Sekitar dua jam kami di kawasan kolam renang. Teman-teman silih berganti menghampiri untuk menyantap rujak manis yang tersaji sampai ludes-alhamdulillah. Apes bagi saya, ternyata temen-temen s’tory ada juga. Melihat saya masih kering, segera mereka menangkap saya lalu melemparkan saya ke kolam – akhirnya saya senasib dengan yang lain, basah dan menggigil.

rujak manis - laris manis
Pukul 12.00 kami tinggalkan kolam renang menuju Candi. Tak jauh tinggalkan parkiran, ban sepeda dari seorang teman bocor dan dititipkan ke tukang tambal yang terdekat - karena pulangnya akan lewat jalan yang sama. Temen tersebut boncengan sama temen yang bersepeda sendirian. bersepeda menuju Candi butuh waktu sepuluh menit. Setibanya di depan Candi kami hanya bertemu penjaga pintu masuk - ternyata sudah sepi dari pengunjung. Kami segera masuk Candi dengan bea masuk seribu rupiah perorang. Setengah jam saja kami di Candi, tak banyak yang kami bisa dapatkan. Sebelum pulang kami sempatkan foto bersama.

bergayalah sesukamu teman
Pukul 12.40 kami meninggalkan Candi menuju pulang. Perjalanan pulang lebih lama dari perjalanan datang. Karena sudah pada capek dan kayuhan sepeda pun terasa berat bagi beberapa teman perempuan. Memasuki jalan dahlia kami singgah di depan rumah besar untuk istirahat dan sempatkan foto bersama teman-teman yang tersisa. Kemudian melanjutkan kembali perjalanan pulang. Pukul 14.10 kami sampai di kursusan Smart dan tak lama membubarkan diri menuju tempat tinggal masing-masing. 
terlihat senang - padahal sudah pada capek

Read More......

Senin, 16 Mei 2011

Bersama Bebek Besi – Nginggris di Kampung Inggris Pare Kediri #1

Kursusan Smart
Senin 05 April 2010. Sore sekitar pukul 14 saya tiba di Pare. Dengan berbekal alamat yang saya dapat dari internet, segera saya menuju tempat kursus bahasa inggris Elfast ambil paket fundamental, saya pastikan masuk kelas tanggal 10. Beres administrasi, segera saya mencari tempat untuk tinggal selama di Pare. Beberapa asrama yang saya datangi sudah penuh. Lumayan lama mondar-mandir sekitar Pare. Menjelang magrib baru saya dapatkan tempat sementara untuk tinggal – saya tidur semalam di camp 4 Marvelous.

Selasa 06 April 2010. Pagi saya berkeliling Pare untuk mencari tempat tinggal, setelah mendapat info saya menuju s’tory 3 (smart dormitory) – alhamdulillah masih ada kamar. Saya daftar sebagai penghuni s’tory dengan syarat wajib ambil program di Smart ILC kelas pronounciation I dan speaking I selama sebulan serta wajib ikut sholat berjamaah subuh dan maghrib. Saya ambil kelas periode tanggal 10 sama seperti kelas di Elfast. Saya di tempatkan di kamar belakang rumah, bersama tiga teman lainnya megisi ruangan tiga kali empat meter. Sore sambil istirahat di kamar saya liat jadwal kursus, ternyata waktunya bentrok kelas pronounciation dan fundamental. Terapaksa saya undur kelas di Elfast jadi bulan Mei periode masuk tanggal sepuluh.

Azan maghrib berkumandang, segara saya berwudhu dan menuju ruang depan s’tory untuk ikut sholat berjamaah. Muazin dan Imam di story adalah salah satu dari penghuni, setiap orang akan dapat giliran sesuai dengan urutan kamar yang di tempati. Setelah sholat kami berkumpul di teras depan, malam itu saya dan beberapa penghuni baru memperkenalkan diri. Satu persatu naik pohon depan story dan siap menerima pertanyaan dari penghuni lama. Sebagian besar penghuni melontarkan pertanyaan jahil, awal dari keakraban penghuni. Setiap penguhuni baru diberi gelar atas kesepakatan bersama semua penghuni lama. Wal hasil saya bergelar Bajing..lol..
Penghuni S'tory Tiga
Rabu 07 April 2010. Pukul 5 terdengar suara dan pintu kamar diketuk. Beberapa teman yang kebagian piket berkeliling kamar penghuni untuk membangunkan kami agar segera melaksanakan sholat subuh berjamaah. Setelah sholat kami berkumpul di teras depan membuat lingkaran dan memulai kegiatan dengan olah raga ringan kemudian presentasi tentang kota kelahiran oleh salah satu penghuni lama bergelar Cakil – materi mengenai kota Yogyakarta. Siangnya saya main seputat Pare, singgah dibeberapa toko buku untuk membeli beberapa buku yang diwajibkan guna menambah perbendaharaan kata.

Kamis 08 April 2010. Setelah berjamaah subuh, olah raga ringan kami melanjutkan dengan kelas percakapan sampai pukul 6. Ada waktu sejam untuk teman-teman bersiap-siap pergi ke kursusan masing-masing. Biasanya pukul 7 kelas sudah dimulai dibeberapa kursusan. Saya yang belum mulai cuma santai di s’tory, koran dan beberapa buku menemani melewati pagi. Menjelang siang saya melihat salah satu teman dengan map di tangan keluar masuk kamar penghuni, dengan penasaran saya menghampiri. “Sedang apa mas ?” tanya saya. “Lagi pemeriksaan kebersihan dan kerapihan kamar penghuni” jawabnya. “kenapa harus ada pemeriksaan? kan privasi penghuni atas kamar sendiri” tanya saya kembali. “biar tertib, saling mengingatkan dan akan ada hukuman bagi penghuni kamar yang nilainya rendah diakhir bulan” jawabnya. Hmm..bagus juga pikir saya, orang tidak hanya diberi ilmu berbahasa tapi juga dibiasakan mempunyai kesadaran tertib dalam menjaga lingkungan lingkup s’tory. Sore setelah berjamaah maghrib kami baca surat yasin bersama. Beres yasinan kami diberikan waktu setengah jam untuk makan dan harus segera kembali ke s’tory. Kami sebagai penghuni baru patungan beli junk food dan sebungkus rokok untuk dibagikan kepada penghuni lainnya. Seluruh penghuni berkumpul. Pemangku s’tory Mr.Bowo dan Mr.Bayu memulai pertemuan – evaluasi seluruh permasalahan di s’tory ataupun di tempat kursusan. Lumayan lama, evaluasi usai sekitar pukul 23 – setelah pengumuman kamar mana yang punya nilai terjelek evaluasi ditutup, kami pun segera beristirahat.
Tempat Eksekusi Jumping Depan S'tory
Jum’at 09 April 2010. Setelah menyelesaikan kewajiban subuh kami berkumpul di teras depan. Waktunya ujian mingguan s’tory, soal-soal berdasarkan materi yang diberikan dari hari senin s.d kamis. Saya dan beberapa teman penghuni baru tidak punya materi, jadi kami tidak bisa menjawab sesuai harapan. Soal yang diberikan hanya 20, setiap jawaban yang benar dikali 5. Jika jawaban kurang dari nilai 65 maka akan mendapat hukuman – jumping (mandi di selokan depan s’tory). Beberapa penghuni lama terkena hukuman, begitu pula saya dan beberapa penghuni baru, kami dimandikan sebagai simbol pembersihan dosa – syarat tak tertulis sahnya menjadi penghuni s’tory. Setelah usai acara jumping, kami menuju teras belakang untuk membersihkan diri, ada beberapa teman harus mencuci sajadah dan membersihkan wc-kamar mandi karena mendapat peringkat nilai terjelek untuk kebersihan dan kerapihan kamar.

Sabtu 10 April 2010. Kami tidak ada program, liburan. Program dijalankan dari hari Senin s.d Jum’at, Sabtu dan Minggu libur. Harusnya awal saya masuk kursus, tapi karena pas di hari sabtu, maka awal kursus diundur ke hari Senin. Tanpa pikir panjang saya bersiap pergi mengisi liburan. Sekitar pukul 9 saya menuju Malang dengan motor. Beberapa kali saya singgah menanyakan arah ke Malang, cukup santai saya mengendarai motor – maklum baru pertama kali. Saya menuju Malang lewat kota Batu, jalannya seperti jalur puncak. Suasana sepanjang jalan lumayan menyenangkan, aliran sungai, bentangan sawah dan hutan pinus menambah kenikmatan perjalanan. Sekitar tiga jam saya sudah sampai di Malang. Saya singgah di sekertariat penggiat alam Diaz Malang dearah Tlogomas – Landung Sari. Saya bertemu dengan beberapa teman lama, yang terakhir bertemu di tahun 2000 – sepuluh tahun berlalu. Obrolan sangat panjang, tak terasa sudah sore. Saya pamit pergi ke lapangan Rampal untuk latihan parkour bersama teman-teman Play On (parkour malang). Sekitar pukul 16.00 kami mulai latihan, tema latihan sore itu latihan SnC (streng and condotioning) – menggenjot fisik. Setelah beres latihan kami berkumpul dan saya diminta untuk memperkenalkan diri – tamu soalnya. Sebelum bubar saya diajak untuk latihan free jumming besok hari di kampus ABM. 
Bersama Play On Malang dan Parkour Pasuruan
Minggu 11 April 2010. Sekitar pukul 09 saya sudah di kampus ABM, ditemani Mas Ifron dari Diaz. Sambil menunggu teman-teman play on, kami mampir ke sekertariat Mapala ABM. Setengah jam berlalu, saya pamit untuk melihat lokasi bakal berlatih free jumming. Di depan dinding panjat, saya berdiri mengarah gerbang kampus, terlihat satu persatu anak-anak play on dan parkour Pasuruan datang. Kami berkumpul, mulai pemanasan dan setelahnya free jumming – saya belajar teknik nge-kong pada beberapa teman. Tak terasa sudah masuk pukul 13, saya pamitan karena harus mengatur waktu untuk kembali ke Pare. Manuju sekretariat Diaz, kami singgah si warung soto banjar – mengisi perut yang sudah kosong. Pukul 14 saya bereskan barang di sekertariat Diaz, pamitan sama teman-teman lalu menuju Pare. Di tengah perjalanan menuju batu hujan turun sangat deras, saya singgah di pom bensin untuk isi bensin sekalian menggunakan jas hujan. Perjalanan saya lanjutkan dengan perlahan, hujan tamat sampai saya tiba di s’tory sekitar pukul 17.
Read More......

Minggu, 24 April 2011

Bersama Bebek Besi – Dari Barat Menuju Daerah Istimewa

AMKS - Demang Lehman

Jum’at 02 april 2010. Dago, subuh sekitar pukul 04 alarm berbunyi, segera saya bangun, bergegas mandi, sholat dan seting barang bawaan di atas motor. Barang bawaan saya bagi dalam tiga tas ; ukuran besar, sedang dan kecil. Tas ukuran besar saya isi dengan pakaian, yang di ikat di atas jok bagian belakang. Tas ukuran sedang saya isi dengan peralatan elektronik, di sandang di depan dada-lumayan membantu menahan angin yang menerpa dada. Sedang tas ukuran kecil saya isi air minum dan makanan, di taruh lekukan bawah setang. Pukul 05.15 saya meninggalkan kota Bandung menuju Jogjakarta, menembus dinginnya pagi menuju bagian tengah Pulau Jawa melalui jalur selatan. Lalu-lintas masih lengang, sekali-kali perjalanan terhambat oleh kerumunan orang dan parkir kenderaan di bahu jalan saat melintas pasar tradisional.

Menjelang pukul 09 saya memasuki daerah Tasikmalaya, sekali-kali saya melihat ke takaran bensin - posisi jarum sudah di warna merah yang berarti sudah hampir habis. Dengan keyakinan saya melaju, saya perkirakan mengisi bensin di pom bensin pertigaan jalan arah ke pangandaran. Hmmm...ternyata meleset dari perkiraan, lima ratus meter sebelum pom bensin motor saya terhenti karena bensin sudah habis. Motor terpaksa didorong, terasa berat juga beban motor saya – bikin kaki terasa pegal. Sejauh seratus meter mendorong dan akhirnya terdapat kios menjual bensin. “Isi opat liter kang” saya berucap kepada penjual bensin. “Bade kamana?” tanya beliau. “Ka Jogja” saya menjawab. Setelah tangki diisi penuh, kemudian seting ulang bawaan dan segera melanjutkan perjalanan.

Nampang Dulu Ah
Motor terus melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Hari makin terasa panas dan perut sudah terasa lapar. Masuk Kota Kebumen waktu menunjukkan pukul sebelas, sorot mata mulai mencari mesjid untuk menunaikan sholat Jum’at dan beristirahat. Satu kilometer meninggalkan kota Kebumen saya singgah di mesjid berseberangan dengan pom bensin. Setelah menunaikan kewajiban, saya mengganjal perut dengan roti yang ada dan tak lupa isi bensin. Bertahan sejam di atas motor menuju Purworejo, perut mulai terasa lapar, tak berpikir lama segera saya singgah di warung kaki lima dan menyantap gado-gado. 

PK Bdg - Jumpalitan (Dok. Jumpalitan)
Sepanjang jalan lintasan basah, tampak hujan mengguyur deras sebelum saya melintas. Beruntungnya saya tidak merasakan hujan deras selama perjalanan. Motor terus melaju, sesekali saya merubah posisi duduk, meluruskan kaki sambil duduk dan kadang mencoba berdiri. Tas di belakang badan lumayan membantu saat saya mulai letih, bisa dijadikan sandaran - meskipun tidak terlalu nyaman.

Pandangan tak bosannya melihat marka jalan, menunjukkan arah Kota Jogja. Sebelum masuk perempatan tugu Jogja saya berhenti, jam menunjukkan pukul 14.45, coba kontak anak Parkour Bandung yang sedang latihan bareng sama teman-teman Jumpalitan (jogjakarta ubiquitous multitude parkour) . Ternyata teman-teman di jalan menuju Candi Prambanan, langsung saja saya menuju Candi. Setengah jam saya sudah sampai di kawasan Candi, di tempat parkir motor terlihat beberapa teman dan segera saya bergabung.
Read More......

Bersama Bebek Besi – Yogjakartahadiningrat

AMHSS - Amuk Hantarukung
Sabtu 03 April 2010 - hari pertama. Klebengan, terbangun dari tidur lelap di ruang dua kali tiga AMHSS – Amuk Hantarukung, terperanjat melihat penanda waktu – ternyata saya kesiangan. Kodisi badan tidak terlalu bugar karena kelelahan dari hasil perjalanan kemaren. Saya segera mempersiapkan diri dan bergegas menuju kost Andre di daerah rumah sakit Sargito untuk berkumpul bersama teman-teman parkour. Perjalanan dari asrama menuju kost cukup singkat, membutuhkan waktu lima menit. Tiba di kost Andre sudah terlihat beberapa teman-teman berkumpul siap beraktifitas, sisanya masih tunggu giliran untuk ke kamar mandi. Sambil menunggu semua siap, kami matangkan rencana perjalanan ke pantai Baron.

Sekitar pukul 10 kami mulai perjalanan, sepuluh motor dengan masing-masing dua orang disetiap motornya, berderet menuju pantai Baron. Pantai Baron terletak di Kabupaten Gunung Kidul, untuk mencapainya terlebih dahulu kita ke kota Wonosari - Ibukota Kabupaten Gunung Kidul yang terletak lebih kurang 40 kilometer dari kota Yogyakarta.

Menjadi Kuat Menjadi Lebih Berguna
Prasarana jalan yang menuju ke kota Wonosari ini cukup baik, dengan melintasi jalan berkelok - kelok naik dan turun, berikut pemandangan yang indah. Transport umum Yogyakarta - Wonosari berupa bus dan micro - bus tersedia dalam jumlah yang cukup.

Jarak antara Wonosari dengan pantai Baron lebih kurang 20 kilometer, dengan kondisi jalan yang beraspal, melintasi bukit bukit kapur yang terkenal dengan sebutan pegunungan seribu. Pantai Baron merupakan teluk yang diapit oleh dinding bukit yang hijau, dipenuhi oleh pohon kelapa. Teluk ini juga merupakan muara dari aliran sungai dibawah batu karang, yang airnya cukup jernih.
Bermain dan Berlatih
Pukul 12 kami tiba di pantai Baron. Menuju lepas pantai kami melewati beberpa warung makan dengan berbagai menu hasil laut. Saya dan beberapa teman singgah untuk makan. Teman-teman lainnya langsung ke lepas pantai untuk bermain air. Makan yang kami santap sangat terjangkau harganya, cukup mengeluarkan uang sepuluh ribu untuk seporsinya. Kami bermain sampai petang, pukul 19 kami kembali ke Yogja.


Minggu 04 April 2010 – hari kedua. Pukul 08 Kami kumpul di kost Andre dan berjalan kaki menuju rumah sakit Sargito untuk sarapan di warung kaki lima. Setengah jam berselang satu persatu teman-teman Jumpalitan datang dengan motor dan membawa kami menuju kampus UII Kaliurang untuk latihan bareng.

Latihan dan Tetap Diwarnai Candaan


Pukul 09 kami mulai latihan, lari satu putaran lingkar dalam kampus UII kemudian peregangan dan selanjutnya free jamming. Latihan makin ramai dengan kedatangan teman-teman parkour Solo (spartarun). Sesi pertama kami latihan di sekitar fakultas teknologi industri, sesi kedua kami latihan di depan laboratorium terpadu dan terakhir kami peregangan di depan gedung kemahasiswaan sambil mensosialisasikan tentang jambore nasional parkour ke dua yang akan diselenggarakan di Bandung.
Melepas Lelah Didepan Gd. Kemahasiswaan UII
Tengah hari suhu terasa panas, kami kembali ke kost untuk Istirahat. Sekitar dua jam kemudian melanjutkan cari oleh-oleh Yogja di seputaran jalan malioboro – Mirota Batik tempat kami memuaskan hasrat belanja. Beberapa teman dipusingkan dengan banyaknya pilihan barang-barang yang  dipajang. Lumayan lama kami memilih barang yang sesuai selera. Menjelang petang kami kembali ke kost untuk beres-beres barang. Malamnya Teman-teman parkour Bandung akan pulang dengan kereta malam.
Pedestrian Malioboro Depan Mirota Batik
Pukul 20 kami meniggalkan kost menuju stasiun Lempuyangan, ada yang naik motor dan sebaian lagi ikut bus  metro Yogja (angkutan khusus seperti trans jakarta). Di stasiun Lempuyangan kami berpisah, pukul 21.00 kereta berangkat membawa teman-teman ke Bandung, saya kembali ke asrama untuk bersiap melanjutkan perjalanan ke arah timur esok hari.

Senin 05 April 2010 – hari ke tiga. Pukul 07 saya meninggalkan asrama, melanjutkan perjalanan ke Kediri Jawa Timur – tepatnya ke Pare (kampung Inggris).    Kecepatan motor tidak seperti biasa, agak ngebut saya mengendaerai saat itu. memasuki kota Madiun di jalan aspal lurus tiba-tiba ban depan motor bocor, saya kaget dan sedikit dalam mengendalikan setang motor – memaksakan menepi dengan kondisi posisi motor ada di tengah jalan, klakson pengendera lain terasa berbunyi berurang-kali karna terganggu dengan cara mengendara saya yang memotong lintasan.

Alhamdulillah saya tidak celaka oleh peristiwa tersebut. Sesaat saya menghela nafas panjang lalu mendorong motor yang terasa berat – lumayan membuat keringat di badan. Tak jauh dari posisi saya berhenti ada sebuah bengkel tambal. Setelah di bongkar, ban dalam sobek lumayan besar, mas penambal ban menyarankan untuk diganti saja. Karena di bengkel tersebut tidak jual, saya harus menyeberang jalan manuju bengkel sekaligus dealer motor. Setelah ban saya dapatkan, mas penambal segera memasangkannya. “Ban motornya terlalu besar mas, bikin berat dan boros” si penambal berkata, “owh, gitu ya mas” saya membalas. Setelah beres saya lanjut lg tancap gas. Sekitar pukul 14 saya tiba di Pare dan beberapa kali salah jalan..lol..
Read More......

Minggu, 17 April 2011

Pelatihan Teknisi Akses Tali dan Calon Instruktur Akses Tali

Foto Keluarga Instruktur dan Peserta (Dok. ARAI)

Hari Senin 10 s.d Jum'at 15 April 2011 angkatan kedua Pelatihan K3 Calon Instruktur Akses Tali yang diselenggarakan oleh Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI), berlokasi di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur. Peserta yang ikut berjumlah 29 orang dari Bandung, Bogor, Balikpapan, Jakarta, Papua dan Singapura. Beberapa orang perwakilan dari perusahaan tambang migas dan non migas, sedang lainnya perwakilan dari PJK3 dan produsen peralatan. 
Dok. ARAI

Materi pelatihan terdiri dari Materi Dasar yang membahas tentang kebijakkan, dasar-dasar K3 dan perundang-undangan yang berkaitan dengan bekerja pada ketinggian, Materi Inti : mengajarkan tentang hal-hal teknis bekerja dengan akses tali baik teori ( pengetahuan) dan praktek ( keterampilan ) termasuk pembentukan sikap kerja yang mengutamakan K3, disiplin,  metoda dan pedoman pelatihan.
Dok. ARAI

Penyelenggaraan pelatihan merupakan proses percepatan mencetak instruktur dengan tujuan bisa mensosialisaikan dan menerapkan bagaimana bekerja dengan aman - menuju indonesia zero accident. Peserta sebagian besar merupakan penggiat luar ruang dan dengan mudah mengikuti materi yang diberikan. Hasil pelatihan mencetak 21 orang sebagai instruktur dan 8 orang sebagai teknisi tingkat 3 (pengawas).
Read More......

Sabtu, 02 April 2011

Temu Teknis Alumni SKYGERS

sehari dengan jadwal yang padat
Hari Jum'at 1 April 2011 agenda pertama temu teknis alumni di tahun 2011, berlokasi di jembatan kereta api Cisomang - Purwakarta. Alumni yang hadir berjumlah 25 orang dari Sumedang, Bandung, Bogor dan Banjarmasin. Berusaha melibatkan penduduk lokal guna memberi kesempatan untuk mengenal dunia keterjalan - 3 orang perwakilan dari penduduk lokal menjadi awal yang bagus. Temu teknis alumni akan terus diadakan sebulan sekali dengan tujuan penyamaan persepsi dan menyiapkan sumber daya alumni yang berkompeten. Materi yang disampaikan ; alat pelindung diri, akses tali dan akan terus berkembang diseputar dunia keterjalan.
Read More......

Kamis, 10 Maret 2011

Private Panjat Tebing SKYGERS Tingkat Dasar 2011


Peserta 3 (tiga) orang, atas nama :
1.Donny Efansyah, Kandangan Kab. Hulu Sungai Tengah - Kalimantan Selatan
2.Yana Cahyana, Padalarang Kab. Bandung Barat - Jawa Barat
3.Dody Tumundo, Kota Bogor - Jawa Barat

Waktu pelaksanaan : Senin, 28 Februari s.d Rabu, 02 Maret 2011
Tempat pelaksanaan : Gn. Pabeasan, Citatah Tebing 125 Padalarang Jawa Barat
Nama Instruktur , Asisten dan Kru : Eddy Supriatna, Didin Wahyudin, Wawan Kurnia, Giri Purwana, Rio Kornel, Agus Herlan.

Biaya Pelatihan : Rp. 2.500.000.-/orang
Sudah termasuk : Penggunaan alat, seat harnes spanset-skygers, handsout, akomodasi, makan, sertifikat, kaos, aksesoris

Materi private terdiri dari : pengetahuan alat dan penggunaan alat
Materi Inti : mengajarkan tentang memanjat dengan aman baik teori ( pengetahuan)
dan praktek ( keterampilan ) termasuk standar akan memanjat-saat memanjat-setelah memanjat.
Read More......

Kamis, 17 Februari 2011

Asia Climbing Tour 2007 - Thailand "Kami Bukan Teroris"



Info Penerbangan Di Budget Terminal

Rabu 5 Desember 2007. Pukul 16.40 dari bandara Changi Singapura kami naik bis menuju Budget Terminal (bandara ke dua di singapura), memakan waktu  10 menit. Setelah sampai, kami segera mengurus bagasi terlihat di layar timbang kalau barang bawaan saya lebih 1 kg. Menurut aturan Tiger Airways berat barang bawaan setiap orang masuk bagasi tidak lebih dari 15 kg. Dengan sedikit alasan akhirnya kelebihan 1 kg tidak kena biaya tambahan. Urusan imigrasi keluar Singapur tidak ada masalah.
Sejenak santai di ruang tunggu. Sekitar pukul 20 kami masuk pesawat. Harusnya pesawat terbang pukul 20.15, karena ada satu keluarga yang terlambat mengurus bagasi membuat jadwal penerbangan mundur 15 menit. Dalam pesawat kami berkenalan dengan oarang Selandia Baru. Ngobrol banyak hal dan tahu kalau kami belum jelas tidur di mana, dia pun menawarkan tumpangan dan tidur di hotel yang sudah iya pesan. Akhirnya kami terima niat baik orang tersebut.

Pusat Kota Krabi
Pukul 21.30 kami mendarat di bandara Krabi, langusng antri urus imigrasi. Saat giliran kami, petugas imigrasi agak lama lihat pasport. hmm..ternyata kami bermasalah dan diminta ke meja petugas khusus pihak imigrasi. petugas tersebut menanyakan visa kami. Memang sebelumnya kami tidak urus visa, karena info yang kami dapatkan masuk negara Asia Tenggara tidak harus mengurus visa. Masalah terbesar bagi kami adalah nama lengkap Ali adalah Muhammad Ali Muhsin sama persis dengan pendatang dari Malaysia yang sedang dicari pihak berwenang Thailand karena pernah membuat gerakan yang dianggap membahayakan keamanan Thailand. Kami berusaha meyakinkan bahwa Ali ini bukan orang yang mereka cari. Ali mengeluarkan identitas ; KTP, KTM,  SIM (menunjukkan bukan orang malaysia) dan surat jalan dari SEACF lumayan membantu. Sialnya temen kami pemanjat Thailand yang tertera di surat jalan sebagai orang yang bakal dikunjungi tidak bisa dihubungi. Argumen terus terlontar dari kami, satu kalimat yang menguatkan alasan kami mengunjungi Thailand, "Kami datang ke sini hanya ingin memanjat , tidak ada maksud lainnya". Malam semakin larut, yang tersisa; saya, Ali, petugas imigrasi & bandara.  Beberapa petugas imigrasi ngobrol dengan bahasa lokal, kami tak mengerti apa yang mereka obrolkan.  Lumayan menunggu, akhirnya Ibu Kapten Wanlee Notong menghampiri, dia bersedia menjamin dan mempersilakan kami pergi - alhamdullillah.


Kamar Dan Gemerlap Lampu Kota Krabi
Di parkiran bandara kami tidak melihat angkutan umum dan taksi. Orang yang tadinya berniat memberi tumpangan tuk pergi bersama menuju hotel sudah pergi tanpa memberitahu kami - sepertinya ada ketakutan kepada kami atas kejadian di imigrasi. Sesaat berlaku, seorang Bapak menghampiri dengan mobil sedan, dia menawarkan jasa tuk antarkan kami.   "where you will go" tanya Bapak tersebut dengan dialek lokal. "Krabi Town" balas kami. Awalnya dia memasang tarif 300 baht (1 baht = 300 perak). Proses negosiasi terus berlangsung, akhirnya sepakat menuju Krabi dengan 250 baht.  Bapak mengemudikan dengan laju, lalu-lintas memang sepi, dalam 30 menit kami sampai pusat kota Krabi. Info yang kami dapat normalnya membutuhkan waktu 45 menit waktu tempuh bandara ke pusat kota Krabi. Memasuki pusat kota mobil berjalan lambat. "where your hotel" tanya Bapak. "We are not yet booking a hotel" balas kami. "Do you know where very cheap hotel" tanya kami.  "Oh, i know where is cheap-cheap hotel"  balas Bapak. Kemudian mobil mengitari beberapa ruas jalan dan di parkirkan didepan hotel Grand. Bapak langsung menemui pihak hotel lalu memberi isyarat kepada kami agar mengurus masalah kamar tidur.  Kami sewa 1 kamar untuk 2 orang dengan tarif 200 baht. "murah juga" kata kami. hmmm..yang namanya murah tetap ada konsekuensinya, kamar tidur kami ada di tingkat 6 dan tidak tersedia lift, kami melangkah di anak tangga yang sempit, fiuh...
Read More......

Selasa, 04 Januari 2011

Sertifikasi Instruktur SEACF 2007 - Singapura

Presentasi Materi Dasar Kurikulum Sekolah Panjat Tebing Skygers
Tanggal 1 s/d 3 Desember 2007 saya dan Ali mengikuti kursus instruktur berlisensi Southeast Asia Climbing Federation (SEACF) di Gymnasium Climb Adventure, West Coast Recreation Centre – Singapore.

Peserta yang mengikuti kursus tersebut ada 7 orang, dari Indonesia 2 orang dan Singapura 5 orang. Kami mewakili Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) - Sekolah Panjat Tebing Skygers Indonesia, sedangkan dari Singapura; dari Outward Bound Singapore (OBS)   2 orang, gurkha army 1 orang, polisi 1 orang dan freelance 1 orang.

Amir Mostafa Memberi Materi
Instruktur kursus ada dua orang, Amir Mostafa dan Aizan Asmaon. Hari pertama dan kedua oleh Aizan, hari ketiga oleh Amir.

Lisensi instruktur SEACF berlaku untuk dua tahun, selama itu pula kami bisa mengadakan kursus tahap satu dan dua di delapan negara Asia . Lisensi bisa diperpanjang dengan mengikuti placement test.
Read More......