Minggu, 12 Juni 2011

Bersama Bebek Besi – Nginggris di Kampung Inggris Pare Kediri #2

kelas pronounciation

Senin 12 April 2010. Pukul 06.00 Setelah menjalankan kewajiban di s’tory3, saya segera mempersiapkan diri untuk jalani hari pertama kursus di Smart ILC. Pukul 06.30 saya bersama beberapa teman melangkahkan kaki menuju kursusan, butuh waktu 10 menit untuk sampai di kursusan. Setibanya di kursusan suasana masih sepi, saya sempatkan ke warung sebelah kursusan untuk sarapan. Pukul 07.00 saya dan beberapa teman berkumpul di kelas luar ruang di samping kantor kurususan untuk memulai pelajaran, beberapa menit berlalu kami ikuti pelajaran. Keisengan dari tutor kelas tersebut dimulai, kami yang baru bergabung diminta memperkenalkan diri, salah seorang temen saya maju dan bercerita banyak tentang dirinya. Tiba-tiba temen saya di tanya oleh tutor “kamu masuk kelas apa?” “kelas pronounciation” jawabnya. “ini kelas speaking” balas si tutor. Langsung saja gelak tawa terdengar dari kelas tersebut. Kami yang ternyata salah masuk kelas merasa malu dan akhirnya pamitan meninggalkan kelas. Kemudian tutor kelas tersebut kasih tahu di mana kelas pronuonciation berada. Segera kami menuju kelas dan bergabung dengan teman-temas yang sudah masuk duluan. Fiuh..pagi yang membuat kami malu.

Dalam ruangan kami semua mendengarkan perkenalan tutor pronounciation. Mr. Sukri nama beliau, asal Jember. Selanjutnya satu persatu kami diminta kedepan memperkenalkan diri, dari nama s.d kisah pengalaman. Senang sekali mendengar perkenalan dari 13 orang teman, terasa kami saling didekatkan satu sama lainnya. Setelah selesai perkenalan kami langsung diminta membuat kesepakatan dalam kelas belajar, baik jadwal maupun sanksi yang akan diterima kalau salah satu dari kami melanggar aturan. Selama satu setengah jam kami habiskan untuk perkenalan dan membuat kesepakatan kelas. Setelah kelas usai saya kembali ke s’tory untuk istirahat.


kelas speaking
Pukul 10.30 saya kembali ke kursusan untuk ikuti kelas speaking – kelas utama. Seperti kelas sebelumnya kami diminta perkenalan di depan dan setelahnya membuat kesepakatan kelas. Sebagian besar temen-teman kelas speaking sama dengan kelas pronuonciation, hanya 4 orang yang bukan. Tutor kelas utama bernama Mr. Ami asal Makassar. Selama sejam setengah kami bersama Mr. Ami dengan materi awal ekpresi, lalu kosa kata dan kemudian pemilihan kata (diksi). Pukul 11.30 kelas usai. Ada waktu setengah jam untuk kami istirahat. 

Pukul 12.00 kami masuk kembali kelas speaking, masuk kelas klab belajar. Karena kami sudah memperkenalkan diri di kelas sebelumnya, jadi tinggal toturnya yang belum kami kenal. Tutor klab belajar bernama Ms. Rena asli dari Pare. Kelas di mulai dengan materi tata bahasa dasar lalu diakhir kelas soal-soal kosa kata. Pukul 13.30 kelas usai, kami kembali menajutkan kegiatan masing-masing, ada pulang adan pula yang melanjutkan belajar di kursusan lainnya.

Hari-hari berikutnya kami menerima materi yang semakin banyak, membuat kami harus selalu belajar dan terus mengkaji ulang materi yang sudah diajarkan – mingu kedua di Pare mulut kami sudah terbiasa berbahasa inggris meskipun masih jauh dari sempurna, tapi  cukup untuk berkomunikasi. 

Di akhir periode belajar kami rencanakan untuk tamasya sekitar Pare dengan anggaran sepuluh ribu rupiah perorang sudah termasuk masuk lokasi wisata, makan nasi dan rujak. Kami sepakat bertamasya ke daerah Surowono, ada tiga lokasi yang bisa kami datangi ; Goa, kolam renang dan Candi. Awalnya hanya sekelas saja, tapi temen kelas lain ingin bergabung dan kami iyakan saja biar semakin seru.

bersiap menuju surowono
Minggu 25 April 2010. Pukul 06.00 kami berkumpul di tempat kursus, ada kelas tambahan pronouciation sebagai pengganti pertemuan diawal yang ditiadakan karena bertepatan dengan hari libur kursusan. Sejam kami mendapatkan materi dari tutor. Pukul 07.00 kami bersiap menuju tempat tamasya daerah Surowono. Pukul 07.30 kami bersama-sama menuju Surowono. Sebagian besar teman-teman menggunakan sepeda, saya kebetulan pakai motor untuk bawa hidangan yang rencananya untuk makan bersama. Teman-teman dengan santai mengayuh sepeda, ada yang sendiri ada pula yang boncengan. Sekitar sejam rombongan sepeda sudah tiba di parkiran depan Goa Surowono. Kami masuki kawasan Goa dengan bea masuk lima ratus rupiah perorang. 

siap melahap hidangan
Goa Surowono merupakan Goa dalam tanah yang terbentuk karena adanya aliran sungai dibawah tanah, tinggi dan lebar Goa hanya cukup untuk satu orang saja, airnya dingin, debit airnya sepinggang untuk ukuran remaja. 
Sebelum masuk Goa kami putuskan untuk makan dulu. Beberapa teman merapihkan tempat untuk siapkan hidangan, dengan beralaskan daun pisang menyajikan menu; nasi putih, lauk-pauk, sambal, lalapan dan kerupuk. Tempat makan dibagi dua kelompok putra dan putri. Karena hidangan yang tersaji cukup banyak, kami tawarkan juga kepada temen-temen lain diluar rombongan untuk makan bersama. Setelah makan dan bereskan bekas makan, beberapa teman bersiap untuk bertualang masuk Goa, mengganti pakaian dan siap untuk basah-basahan. 

campur aduk anak kursusan - sesama pengunjung
Untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan kami putuskan meminta jasa seorang penunjuk jalan, dengan uang jasa lima ribu rupiah perkelompok. Beberapa teman siap dengan penerangan di tangan, ada memegang lilin ada yang memegang senter kecil dan apu pula yang merasa cukup ikut penerangan dari temen. Saya tidak ikut masuk Goa karena beberapa alasan. 

Pukul 09.30 teman-teman mulai susuri Goa, kami yang tak ikut menjaga barang-barang. Setengah jam kemudian teman-teman sudah kembali - singkat sekali penyusurannya. Dari cerita mereka, ternyata penyusuran hanya sampai di pintu Goa kedua, sedangkan total pintu Goa ada lima. Melihat teman yang basah kuyub dan menggigil kedinginan segera kami meninggalkan Goa menuju kolam renang. Dengan harapan memberikan kesempatan kepada teman-teman yang sudah susuri Goa untuk menceburkan diri ke air yang terkena matahari. Cukup singkat waktu untuk mencapai kolam renang, lima menit menggunakan sepeda. 

hahaha...semua harus basah
Parkiran di depan kolam renang tampak penuh dengan sepeda. Kami parkirkan sepeda dan motor cukup jauh dari kolam renang. Bersama-sama kami masuki kolam renang dengan bea masuk seribu rupiah perorang. Beberapa teman yang sudah basah langsung saja menceburkan diri ke kolam. Beberapa teman tidak kuat kedinginan langsung ganti pakaian kering, saya dari awal tidak ikut basah-basahan dengan beberapa teman mencari tempat untuk duduk santai dan siapkan rujak. Sekitar dua jam kami di kawasan kolam renang. Teman-teman silih berganti menghampiri untuk menyantap rujak manis yang tersaji sampai ludes-alhamdulillah. Apes bagi saya, ternyata temen-temen s’tory ada juga. Melihat saya masih kering, segera mereka menangkap saya lalu melemparkan saya ke kolam – akhirnya saya senasib dengan yang lain, basah dan menggigil.

rujak manis - laris manis
Pukul 12.00 kami tinggalkan kolam renang menuju Candi. Tak jauh tinggalkan parkiran, ban sepeda dari seorang teman bocor dan dititipkan ke tukang tambal yang terdekat - karena pulangnya akan lewat jalan yang sama. Temen tersebut boncengan sama temen yang bersepeda sendirian. bersepeda menuju Candi butuh waktu sepuluh menit. Setibanya di depan Candi kami hanya bertemu penjaga pintu masuk - ternyata sudah sepi dari pengunjung. Kami segera masuk Candi dengan bea masuk seribu rupiah perorang. Setengah jam saja kami di Candi, tak banyak yang kami bisa dapatkan. Sebelum pulang kami sempatkan foto bersama.

bergayalah sesukamu teman
Pukul 12.40 kami meninggalkan Candi menuju pulang. Perjalanan pulang lebih lama dari perjalanan datang. Karena sudah pada capek dan kayuhan sepeda pun terasa berat bagi beberapa teman perempuan. Memasuki jalan dahlia kami singgah di depan rumah besar untuk istirahat dan sempatkan foto bersama teman-teman yang tersisa. Kemudian melanjutkan kembali perjalanan pulang. Pukul 14.10 kami sampai di kursusan Smart dan tak lama membubarkan diri menuju tempat tinggal masing-masing. 
terlihat senang - padahal sudah pada capek

Read More......