![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEq8nA0bqTe1x99nNeEtj85Ch0bGukc1b2t19ReRO8ynN6ZnylF0Jwh595b8_MS3CzPzfC5FXQmgsPcVc85Mnbmq5cgkYgVOH5Ih-c8RGqblfGNC3WRgU0juvxC_aI6_hsAsK__9XZJXJa/s320/sipirok-1.jpg) |
Siporok - menjadi rawan bila turun hujan |
Selepas juhur bis meninggalkan terminal Bukit Tinggi melaju menuju Medan. Duduk santai dalam bis, melalui jalan berkelok-kelok. Alhamdulillah tidak memusingkan kepala, seperti perjalanan sebelumnya. Menjelang petang bis singgah di warung makan, memberi kesempatan pada penumpang untuk istirahat, meluruskan badan dan isi perut. Sejam berlalu, bis berangkat kembali dengen kecepatan sedang. Dua jam meninggalkan warung, bis mulai melambat dan berhenti. "Ada apa pir", tanya seorang penumpang. Macet, "masuk jalan rusak" kata sopir. "Daerah mana ini", tanya saya. "Sipirok" jawab sopir. Duduk di kursi dan kembali
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5Zrb1v-0oURHQCigQrc4YVMBGHFdDaVYS0-sxkCTKJhv2gGtdU5nD3TGvNlMrkblF5fk1wGSYsyYnGtmvCENvD9-B4HyroYlpvXpB_mM5NF6gY4lTuvuV4QmIMH4KHeew1f5xseuihLEl/s320/simarsolpa-1.jpg) |
Tebing yang akan di gapai sang jari |
tertidur. Sekitar pkl 24.00 aku terjaga. Bertanya dan mendapatkan informasi yang sama. Ternyata masih terjebak di Sipirok. Kantuk kembali menyerang, saya pejamkan mata untuk melanjutkan mimpi. Sahur-sahur-sahur, terdengar suara di bis, kami terbangun dan bersahur dengan roti yang tersisa. Tidak terdengar bunyi mesin bis, saya melihat ke arah luar bis. Tampak lampu-lampu dari kenderaan lain yang berjajar. saya keluar dari bis, memastikan apa yang terjadi. Berjalan perlahan dan penuh hati-hati di atas tanah yang becek menuju arah depan bis. Wew, sebuah bis terperosok cukup dalam. Belum tampak ada pergerakan dari orang-orang untuk mendorong bis yang terperosok. Sekitar pkl.08 sekelompok orang mulai mengatur lajur yang aman untuk di lalui,sebagian lagi membantu bis yang terperosok. Satu persatu kenderaan berhasil melewati lajur becek sepanjaang 200 meter. Begitu pun bis yang kami tumpangi. Dua belas jam terjebak di Sipirok, mantaaap.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx2McR8VCePunlIZkt4yAJ4ft3ZXQnC3XCeqF9Q00qfxRr9a5gDQEsUN9JR8ozFrrjDNVnBEAqQS4eIZVux09KMCAtsAfMPmdwGtXxg07DGoZEA_af-ul9qhuxO9JxKMAxehb0iRPvPXnj/s320/simarsolpa-2.jpg) |
Canda tawa sebelum tidur |
Kami turun di Pematang Siantar sekitar pkl. 16 Tim Corssa Medan sore itu sudah menunggu di bahu jalan. Tanpa buang waktu lagi, kami menuju tebing. Menjelang senja kami sampai di rumah salah seorang penduduk empunya kebun sawit. Kami minta ijin untuk mendirikan tenda di pekarangan rumah beliau. Sebentar saja kami mendirikan dua tenda. Azan tak terdengar, kami berbuka dengan petunjuk waktu. Setelah makan, kami ngobrol seputar pemanjatan di Lembah Harau. Asik ngobrol, tak terasa malam semakin larut. Sebelum terlelap, kami siapkan perlengkapan memanjat untuk besok hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar